10/07/2013 17:43
Oleh Yus Ariyanto
Liputan6.com, Cirebon : Para pedagang dadakan bulan Ramadan di daerah Pantura Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, Jawa Barat, kesulitan mendapatkan timun suri.
"Timun suri dibutuhkan masyarakat Pantura Cirebon, Indramayu, dan Majalengka sebagai makanan pembuka puasa. Kini para pedagang dadakan kesulitan memperolehnya akibat petani setempat gagal panen," kata Saryono, salah seorang pedagang timun suri di Kanoman, Cirebon, Rabu (10/7/2013).
Timun suri biasanya dijual oleh pedagang dadakan, kata dia, karena permintaan tinggi saat bulan Ramadan, buah tersebut mudah diolah menjadi berbagai makanan pembuka, selain menyegarkan harganya terjangkau.
Ia menjelaskan, harga timun suri bervariasi tergantung ukuran dan kualitasnya, mulai dari Rp 4.000 per kilogram hingga Rp 5.000 kilogram, saat pasokan normal paling hanya dijual Rp 3.000 per kilogram.
Sementara itu Hadiman, pedagang timun suri lain di Indramayu, mengaku pasokan dari petani setempat terbatas, sehingga para pedagang kesulitan buah tersebut.
Menurut dia, kemarau basah menjadi penyebab utama rendahnya hasil panen timun suri, saat kemarau panjang kiriman melimpah sehingga permintaan konsumen terpenuhi.
Hasyim, petani mentimun suri, mengaku kondisi cuaca tidak menentu, saat kemarau masih disertai hujan hasil panen timun suri turun, biasanya mampung menghasilkan 30 ton dari dua hektare. Kini maksimal 10 ton karena buahnya membusuk. (Ant/Yus)