LENSAINDONESIA.COM :
Serikat yang mewadahi seluruh pedagang pasar se-Indonesia, resmi dideklarasikan, di Galeri Kafe TIM, Jakarta Pusat, Minggu (9/6/2013). Serikat ini sudah mengantongi badan hukum, yang diberi nama Serikat Pedagang Pasar Indonesia (SPPI).
Serikat yang mewadahi seluruh pedagang pasar se-Indonesia, resmi dideklarasikan, di Galeri Kafe TIM, Jakarta Pusat, Minggu (9/6/2013). Serikat ini sudah mengantongi badan hukum, yang diberi nama Serikat Pedagang Pasar Indonesia (SPPI).
Deklarasi ditandai dengan pemberian plekat oleh Ketua panitia acara kepada
Presiden SPPI, Burhan Saidi. Yang dikuti 250-an orang. Di akhir acara, anggota
menerima kartu tanda anggota (KTA) SPPI. SPPI ini sendiri, beranggotakan lebih
dari 100.000 orang.
Ketua Panitia sekaligus Dewan Pelindung SPPI, Rainhard Parapat, mengatakan
deklarasi SPPI adalah aspirasi penuh dari para pedagang pasar Indonesia.
Pasalnya selama ini para pedagang sering terdzolimi oleh ulah ‘oknum’ pengelola
pasar Djaya (PD) dan pelaku bisnis besar pengelola Supermarket.
Terkait pedagang pasar di Jakarta yang semakin sempit akibat terhimpit oleh
pasar modern, SPPI akan melakukan upaya pembenahan dan bimbingan terhadap para
pedagang dan meminta pemprov DKI dan pemerintah pusat untuk memperhatikan
permasalahan tersebut.
“SPPI berdiri karena prakarsa para pedagang di Jakarta dan luar Jakarta.
Tujuannya untuk memperkuat pedagang pasar dalam memperjuangkan, perlindungan
dan aspirasi para pedagang dan kesejahteraaan, ” tegas Rainhard Parapa kepada
LICOM, Minggu (9/6/13).
“kami harapkan kelak semua persoalan yang terkait dengan pasar bisa
diselesaikan dengan baik. Dan, para pedagang tidak selalu jadi pihak yang
tersisihkan, ” jelasnya.
Acara peresmian Deklarasi Serikat Pedagang Pasar Indonesia selain dihadiri
para tokoh, juga dihadiri perwakilan pedagang dari daerah lain seperti Padang,
Semarang, Aceh, Wonosobo, Cirebon, Papua, Malang, Jambi, Banten, Tangerang,
Sumut dan Jabar. @aguslensa.