Seorang dokter Taiwan mengatakan bahwa penderita 'encok' dapat
memperoleh asupan yang berasal dari olahan kacang kedelai dalam jumlah
kecil. Pernyataan itu bertentangan dengan pandangan tradisional yang ada
selama ini.
Prof Chen Chun-jung, dari Sekolah Tinggi Kedokteran Taipei Jurusan Ilmu
Gizi dan Kesehatan, mengatakan, penderita gout atau 'encok' selama ini
dilarang menerima asupan yang terbuat dari olahan kacang kedelai, karena
kaya akan kandungan purine (senyawa yang mengandung nitrogen dengan
struktur dua lingkaran molekular).
Setiap 100 gram kacang kedelai berisi 145-171 miligram purine, yang
dapat memicu 'encok' yang menyebabkan rasa nyeri yang amat sangat di
persendian.
"Namun setelah kacang kedelai yang telah diolah menjadi tahu dan susu
kedelai kandungan purine-nya menyusut hingga 10% dari jumlah asalnya.
Karenanya, kacang kedelai olahan yang sudah menjadi tahu atau susu,
kandungan purine-nya dikategorikan medium atau rendah. Produk olahan
kacang kedelai itu (tahu dan susu) sangat baik untuk kesehatan karena
kaya akan protein," kata Prof Chen.
Jadi seseorang yang bukan penderita 'encok' berat masih dapat menerima
asupan produk olahan kacang kedelai dalam jumlah kecil setiap hari, yang
dapat dalam bentuk dua cangkir susu atau sepotong tahu ukuran sedang.
Gout, juga dikenal sebagai metabolic arthritis, disebabkan karena
kelainan metabolisme asam urat bawaan sejak lahir. Penyakit itu tak
dapat disembuhkan seratus persen, sehingga para dokter seringkali
menganjurkan agar pasien melakukan diet (pola makan) dengan kandungan
purine yang rendah, pantang makan hidangan asal laut, anggur, makanan
yang terbuat dari kacang kedelai serta bir.
-------------