Metro bandung - Selasa, 4 Juni 2013 | 11:25 WIB
INILAH.COM, Bandung - Sebanyak 235 orang perwakilan pedagang pasar tradisonal Kota Bandung mengikuti studi banding ke Pasar Modern Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang. Mereka merupakan perwakilan dari 37 pasar tradisional dan 2 pasar Induk di Kota Bandung yang didampingi jajaran PD Pasar Bermartabat.
Pelepasan rombongan studi banding dilakukan Wakil Wali Kota Bandung Ayi Vivananda di Plaza Balai Kota, Jalan Wastukencana, Selasa (4/6/2013). Ayi didampingi Direktur Utama PD Pasar Bermartabat, Rinal Siswadi.
Ayi berharap, studi banding mendapatkan hasil positif dan bermanfaat. Nantinya akan diketahui bagaimana menata pasar tradisional sehingga bisa bersaing dengan pasar modern. Selain itu, akan diketahui caranya agar para pedagang tidak terjerat rentenir.
"Tak kalah pentingnya, pedagang mengetahui solusi permodalan bagi pedagang pasar tradisonal sehingga bisa lebih sejahtera lagi," ujar Ayi.
Ayi menyatakan, setelah melakukan studi banding akan diperoleh laporan dan kajian mendalam mengenai pasar tradisional. Sehingga nantinya pasar tradisional menjadi lebih kuat dan mampu bersaing dengan pasar modern.
"Di Kota Bandung sendiri, konsep pasar tradisional yang sehat sudah dirintis. Salah satunya, rencana menata Pasar Sarijadi. Pembangunannya menggunakan dana APBD sehingga nantinya para pedagang tidak perlu membeli atau menyewa lahan atau lapak untuk berjualan. Pedagang cukup membayar retribusi untuk kebersihan dan pasar. Jadi kalau berhasil, nantinya berdiri replika-replika Pasar-Pasar Sarijadi," tuturnya.
Untuk membangun Pasar Sarijadi yang terletak pada 700 dpl (diatas permukaan laut) atau berada pada Kawasan Bandung Utara, Ayi menegaskan memerlukan rekomendasi Gubernur Jabar Ahmad Heryawan.
Sementara itu, Rinal Siswadi mengatakan, tujuan studi banding ke BSD Tanggerang adalah untuk melihat sejauhmana konsep pasar sehat yang ada di BSD. "Konsep pasar sehat yang ada salah satunya di BSD, sehingga kita memilih untuk melakukan studi banding ke sana," tutur Rinaldi.
Rinal pun berharap, dari studi banding tersebut didapatkan hasil yang positif, sehingga nantinya bisa diterapkan di Kota Bandung. "Saya harap nantinya hasil studi banding ini bisa menjadi salah satu referensi untuk penerapan pasar sehat di Kota Bandung," pungkasnya.[ang]