SOLO,
suaramerdeka.com - Pemkot Surakarta menyiapkan perbaikan terbatas
terhadap bangunan Pasar Klewer, kendati rencana revitalisasi pasar
tersebut masih terus berpolemik. Perbaikan tersebut dilakukan melalui
perawatan rutin terhadap beberapa bagian bangunan.
Diakui,
perbaikan bangunan pasar yang dibangun 1970-an itu sempat molor dari
jadwal yang ditetapkan, yakni awal 2013. Pasalnya, proses lelang
elektronik yang diselenggarakan pemkot harus diulang, karena lelang
pertama tidak berhasil mendapatkan rekanan. Adapun nilai proyek tersebut
berkisar Rp 425 juta yang diambil dari pos pemeliharaan pasar
tradisional.
"Pengerjaan pemeliharaan itu meliputi perawatan dan
perbaikan fisik bagian-bagian bangunan, terutama kanopi yang bocor.
Selain itu, perbaikan juga dilakukan di bagian talang air, pintu dan
sebagian saluran drainase."
Mantan Kepala Satpol PP dan Linmas
ini menambahkan, koordinasi antara DPP dan pedagang tersebut diperlukan,
karena proses pemeliharaan bangunan membutuhkan perhatian pihak
terkait.
"Prosesnya relatif rumit. Pedagang harus menyesuaikan
aktivitasnya dengan pelaksanaan pemeliharaan. Pekerja juga tidak bisa
sembarangan, karena di sana banyak bahan tekstil yang mudah terbakar,"
jelas dia.
Untuk diketahui, penyelesaian bertahap polemik
seputar revitalisasi Pasar Klewer molor dari rencana pemkot. Tahap
pertama yang melibatkan pihak konsultan baru dijadwalkan pertengahan
Juli. Padahal sebelumnya, pemkot menargetkan polemik tersebut bisa
dirampungkan akhir Juni.