Monday, June 24, 2013
0 komentar

Demi Stabilkan Harga, Pemerintah Siapkan 3 Juta Ton Beras

6:53 PM
Sabtu, 22 Juni 2013, 13:06 Sandy Adam Mahaputra, Eka Permadi

VIVAnews - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak bersubsidi berdampak pada melonjaknya harga semua kebutuhan bahan pokok. Pemerintah mengaku sudah antisipasi atas kenaikan itu, terutama harga beras yang menjadi konsumsi utama masyarakat Indonesia.

"Kami siapkan 3 juta ton beras. Ini untuk antisipasi pasar. Kami siap operasi pasar," kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa. Dia berbicara dalam kunjungan ke Mampang, Jakarta Selatan, Sabtu 22 Juni 2013.

Untuk operasi pasar, Hatta mengatakan sudah melakukan banyak kelonggaran. "Operasi pasar akan kami lakukan kalau kenaikan harga tidak wajar, misalkan ada harga beras naik langsung operasi pasar. Tidak perlu minta izin, karena sudah ada tren," katanya.

Hatta menjelaskan, pemerintah sudah menginstruksikan kepada Bulog di seluruh Indonesia untuk memenuhi kebutuhan beras. "Kalau ada kenaikan, Bulog langsung full in, kok. Beras kita banyak hampir 3 juta ton. Jadi kita bisa langsung interversi pasar," katanya.

Untuk semua bahan pokok lain ia, kata Hatta, saat ini masih dalam kondisi stabil. "Kalau ada tanda tanda kekurangan bahan lain yang tidak ada. Kita akan membuka keran impor, dengan catatan kalau kekurangan suplay," katanya.

Papua Belum Kebagian

Kenaikan BBM telah diumumkan malam tadi, dan berlaku mulai hai ini. Namun, ada beberapa daerah yang belum siap melakukan distribusi Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM)

"Salah satunya Papua. Kita belum bisa mendistribusikan BLSM ke wilayah ini," kata Hatta. Belum didistribusikannya BLSM lantaran beberapa perimbangan, salah satunya tengah berlangsung menyelenggaraan Pilkada di sana.

Ia berjanji akan segera mendistribusikan kompensasi ini ke Papua. "Kita punya batas waktu pendistribusian hingga 1 Juli. Kita bisa kejar dalam waktu itu," katanya.
(ren)
 
Toggle Footer
Top