Desy Afrianti, Rohimat Nurbaya
VIVAnews - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mencari cara agar bisa mengontrol kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako) jelang bulan Ramadan.
Sebenarnya, kata Ahok, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, memiliki konsep seperti ketika menjabat jadi Wali Kota Solo. Menurutnya, di Solo harga bisa dikendalikan oleh pemerintah karena pasar dan kios adalah milik pemerintah.
"Kami belum bisa menangani secara langsung karena PD Pasar Jaya belum bisa jadi fungsi kontrol," ucap Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa 2 Juli 2013.
Seharusnya Pemprov DKI juga memiliki semacam pasar induk yang bisa menyimpan sembako. Lalu ketika harga mulai naik, stok sembako tersebut bisa dikeluarkan dan dijual dengan harga normal.
Secara teknis Ahok mengaku sudah menginstruksikan kepada Asisten Deputi Bidang Perekonomian Provinsi DKI Jakarta, Hasan Basri, untuk bisa mengontrol kenaikan harga sembako jelang bulan puasa ini.
"Itu untuk mengimbangi kebutuhan pokok, kita harus punya logistik sendiri. Harus punya food station atau semacam pasar induk. Tapi kami belum bisa lakukan sekarang, makanya kami mau monitor dulu, tugaskan Pak Hasan untuk teknis," ucap Ahok.
Sebagai antisipasi, Jokowi menginstruksikan agar disediakan semacam pasar malam di kelurahan-kelurahan yang menjual sembako. Itu supaya masyarakat tidak mengandalkan pasar-pasar reguler untuk membeli sembako.
"Pak Gubernur punya beberapa ide, dia mau membuat seperti pasar malam. Pak Jokowi sempat ngomong sekilas membuat seperti pasar malam lagi. Misalnya pasar jalanan di kelurahan-kelurahan bisa ada sembako segala macam," ucapnya. (eh)
Sebenarnya, kata Ahok, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, memiliki konsep seperti ketika menjabat jadi Wali Kota Solo. Menurutnya, di Solo harga bisa dikendalikan oleh pemerintah karena pasar dan kios adalah milik pemerintah.
"Kami belum bisa menangani secara langsung karena PD Pasar Jaya belum bisa jadi fungsi kontrol," ucap Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa 2 Juli 2013.
Seharusnya Pemprov DKI juga memiliki semacam pasar induk yang bisa menyimpan sembako. Lalu ketika harga mulai naik, stok sembako tersebut bisa dikeluarkan dan dijual dengan harga normal.
Secara teknis Ahok mengaku sudah menginstruksikan kepada Asisten Deputi Bidang Perekonomian Provinsi DKI Jakarta, Hasan Basri, untuk bisa mengontrol kenaikan harga sembako jelang bulan puasa ini.
"Itu untuk mengimbangi kebutuhan pokok, kita harus punya logistik sendiri. Harus punya food station atau semacam pasar induk. Tapi kami belum bisa lakukan sekarang, makanya kami mau monitor dulu, tugaskan Pak Hasan untuk teknis," ucap Ahok.
Sebagai antisipasi, Jokowi menginstruksikan agar disediakan semacam pasar malam di kelurahan-kelurahan yang menjual sembako. Itu supaya masyarakat tidak mengandalkan pasar-pasar reguler untuk membeli sembako.
"Pak Gubernur punya beberapa ide, dia mau membuat seperti pasar malam. Pak Jokowi sempat ngomong sekilas membuat seperti pasar malam lagi. Misalnya pasar jalanan di kelurahan-kelurahan bisa ada sembako segala macam," ucapnya. (eh)