KUNINGAN, (PRLM).- Kondisi pasar-pasar
tradisional di wilayah Kab. Kuningan rata-rata kumuh dan semrawut sejak
puluhan tahun silam sampai sekarang, hal ini kontradiktif dengan daerah
itu sendiri yang menjadi tempat tujuan wisata.
"Saya melihat pasar tradisional di Kuningan awut-awutan, semrawut dan
kumuh. Saya ingin mengubah pasar tradisional ini menjadi indah
dipandang, menyenangkan untuk dikunjungi dan tidak kumuh, tertata dengan
apik dan rapih," kata dia.
Bupati Aang bertekad untuk menyulap pasar desa menjadi pasar yang
semi modern, namun tetap berpenampilan tradisional dengan deretan para
pedagang kaki lima dan pedagang lainnya yang diatur setiap zona. Hal ini
harus dilakukan secepatnya, meskipun APBD sendiri kecil, namun akan
diupayakan minta bantuan dari APBN.
Sementara itu, Triastami menambahkan, rencana penataan pasar
tradisional tersebut sudah matang, dan kini sedang berembug dengan
konsultan untuk mendesain pasar-pasar tradisonal yang indah dan tertata
dengan zona komoditi dan lainnya.
Disebutkan, walaupun APBD Kuningan tidak memungkinkan untuk menata
pasar tradisonal, namun lewat usaha yang ulet dan kerja keras,
kemungkinan besar pasar yang direncanakan akan ditata tersebut akan
terwujud dalam waktu dekat. Rencana pasar tradisional yang akan ditata
itu di antaranya Pasar Luragung, Pasar Ciwaru, Pasar Baru, Pasar
Kramatmulya, Pasar Maleber dan Pasar Darma dengan perkiraan akan menelan
dana sebesar Rp 10 miliar.
Triastami mengatakan, faktor yang menyebabkan pasar tradisional
menjadi semrawut dan kumuh yaitu dari faktor drainase yang tidak tertata
dengan rapih dan apik. Selain itu, aspek lahan parkir dan bongkar muat
serta ruang terbuka menjadi hal yang akan diutamakan dalam penataan
pasar tradisional mendatang.
*****************