BONTANG. Ribuan lapak yang terdapat di Pasar Tradisional Rawa Indah, Bonatng, tadi malam menjadi arang. Pasalnya kebakaran hebat terjadi (12/6) sekitar pukul 20.15 Wita tadi malam. Tak ayal, warga sekitar pasar panik dan berhamburan ke luar rumah untuk menyelamatkan diri dan barang-barang mereka. Dugaan sementara penyebab kebakarannya dari arus pendek, listrik yang terdapat di salah satu kios pasar khusus menjual pakaian di bagian tengah pasar terbesar di Bontang itu.
Kobaran api terus membesar ke udara, sementara warga terus memadati sekitar lokasi kebakaran. Warga sempat emosi saat kebakaran, karena menilai petugas pemadam kebakaran lambat tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Pemadam terlambat datang ke sini, apinya sudah terlanjur membesar dan membakar sebagian besar lapak pasar. Yang jelas, suasana sulit dikendalikan karena api terlanjur membesar. Benar-benar tidak yang tersisa, bahkan beberapa unit rumah warga di belakang pasar itu ikut terbakar. Ini karena sulitnya mobil pemadam masuk ke gang yang sempit. Selain itu, jalan juga dipadati warga. Memang kondisinya serba salah,” kata Usman (38), seorang warga kepada media ini tadi malam.
Terkait kronologis kejadian, Irfan (44), seorang warga di TKP sesaat sebelum kejadian mengutarakan, saat itu dirinya tengah bersantap malam di sebuah warung makan persis di halaman Pasar Rawa Indah. Mendadak, asap muncul dan keluar di bagian atas atap pasar. Posisi asapnya ketika itu kata Irfan tepat berada di bagian tengah. Melihat hal itu, Irfan kemudian memberitahukan kepada pemilik warung makan, kalau ada asap di atas atap pasar.
“Nah, saat bersamaan, warga lainnya mulai berteriak ada api. Suasananya saat itu mulai panik, karena penjual ikan bakar juga mulai berhamburan,” jelasnya.
Dalam kondisi panik itulah warga berhamburan. Lebih-lebih saat bersamaan suasana gelap karena listrik mendadak padam. Sekitar setengah jam kemudian, petugas pemadam kebakaran dari Dinas Kebersihan, Pertamanan dan PMK (DKPP) Bontang lengkap dengan 6 unit mobil kebakaran, serta 3 unit mobil pemadam kebakaran berukuran besar dari PT Badak NGL tiba di TKP. Petugas pemadam silih berganti berusaha memadamkan api yang terlanjur membesar. Arah angin yang selalu berubah-ubah walau tidak terlalu kencang, membuat petugas kewalahan menjinakkan api. Akibatnya sampai berita ini diturunkan tadi malam sekitar pukul 23.00 Wita, api masih berkobar dengan membakar bangunan pasar yang perabotannya sebagian besar terbuat dari kayu.
Polres Bontang belum bisa memastikan penyabab kebakaran, termasuk jumlah petak milik pedagang yang ludes terbakar. “Kita belum mengetahuai penyebab kebakarannya apa, karena kejadiannya begitu cepat, hingga menghanguskan semua bangunan yang ada di pasar ini,” sebut seorang petugas kepolisian di TKP. Di tempat yang sama, Kepala DKPP Bontang, drh Agus Amir menyebutkan, data sementara yang dimilikinya sebanyak 1.437 petak pedagang di pasar Rawa Indah terbakar.
“Ini data sementara, jumlah petak ini kemungkinan masih akan bertambah. Untuk korban jiwa kita belum ketahui, mudah-mudahan tidak ada korban jiwa. Sedangkan kerugian materi juga belum bisa diprediksi, yang jelas miliaran rupiah,” sebutnya di sela-sela mengawasinya anggotanya memadamkan api. (im/upi )
Kobaran api terus membesar ke udara, sementara warga terus memadati sekitar lokasi kebakaran. Warga sempat emosi saat kebakaran, karena menilai petugas pemadam kebakaran lambat tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Pemadam terlambat datang ke sini, apinya sudah terlanjur membesar dan membakar sebagian besar lapak pasar. Yang jelas, suasana sulit dikendalikan karena api terlanjur membesar. Benar-benar tidak yang tersisa, bahkan beberapa unit rumah warga di belakang pasar itu ikut terbakar. Ini karena sulitnya mobil pemadam masuk ke gang yang sempit. Selain itu, jalan juga dipadati warga. Memang kondisinya serba salah,” kata Usman (38), seorang warga kepada media ini tadi malam.
Terkait kronologis kejadian, Irfan (44), seorang warga di TKP sesaat sebelum kejadian mengutarakan, saat itu dirinya tengah bersantap malam di sebuah warung makan persis di halaman Pasar Rawa Indah. Mendadak, asap muncul dan keluar di bagian atas atap pasar. Posisi asapnya ketika itu kata Irfan tepat berada di bagian tengah. Melihat hal itu, Irfan kemudian memberitahukan kepada pemilik warung makan, kalau ada asap di atas atap pasar.
“Nah, saat bersamaan, warga lainnya mulai berteriak ada api. Suasananya saat itu mulai panik, karena penjual ikan bakar juga mulai berhamburan,” jelasnya.
Dalam kondisi panik itulah warga berhamburan. Lebih-lebih saat bersamaan suasana gelap karena listrik mendadak padam. Sekitar setengah jam kemudian, petugas pemadam kebakaran dari Dinas Kebersihan, Pertamanan dan PMK (DKPP) Bontang lengkap dengan 6 unit mobil kebakaran, serta 3 unit mobil pemadam kebakaran berukuran besar dari PT Badak NGL tiba di TKP. Petugas pemadam silih berganti berusaha memadamkan api yang terlanjur membesar. Arah angin yang selalu berubah-ubah walau tidak terlalu kencang, membuat petugas kewalahan menjinakkan api. Akibatnya sampai berita ini diturunkan tadi malam sekitar pukul 23.00 Wita, api masih berkobar dengan membakar bangunan pasar yang perabotannya sebagian besar terbuat dari kayu.
Polres Bontang belum bisa memastikan penyabab kebakaran, termasuk jumlah petak milik pedagang yang ludes terbakar. “Kita belum mengetahuai penyebab kebakarannya apa, karena kejadiannya begitu cepat, hingga menghanguskan semua bangunan yang ada di pasar ini,” sebut seorang petugas kepolisian di TKP. Di tempat yang sama, Kepala DKPP Bontang, drh Agus Amir menyebutkan, data sementara yang dimilikinya sebanyak 1.437 petak pedagang di pasar Rawa Indah terbakar.
“Ini data sementara, jumlah petak ini kemungkinan masih akan bertambah. Untuk korban jiwa kita belum ketahui, mudah-mudahan tidak ada korban jiwa. Sedangkan kerugian materi juga belum bisa diprediksi, yang jelas miliaran rupiah,” sebutnya di sela-sela mengawasinya anggotanya memadamkan api. (im/upi )